Skip to main content

UTANG JANGKA PENDEK

UTANG JANGKA PENDEK

Dalam akuntansi, utang didefinisikan sebagai pengorbanan manfaat ekonomi dimasa yang akan datang yang mungkin terjadi akibat kewajiban suatu badan usaha pada masa kini untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa pada badan usaha lain di masa yang akan datang sebagai akibat transaksi / kejadian dimasa lal. Utang-utang yang menjadi kewajiban suatu perusahaan dikelompokkan dalam 2 kelompok yaitu utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pada prinsinya utang akan dicantumkan sebesar niali tunai dari uatng-utang tersebut, tetapi pada umunya utang jangka pendek akan dicantumkan dengan jumlah sebesar nilai nominalnya. Penyimpangan ini dilakuakn dengan dasar anggapan bahwa selisih antara nilai nominal denagn nilai tunainya relatif kecil. Batasan yang biasa digunakan untuk mengelompokkan utang adalah jangka waktu pembayran utang-utang tersebut. Apabila uatng-utang itu akan dibayar dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan atau dalam waktu 1 tahun maka dikelompokkan sebagai utang jangka pendek. Karena siklus usaha perusahaan itu berbeda-beda, maka batasan seperti diatas kurang dapat memenuhi, oleh karena itu batasan yang digunakna berubah sebagai berikut:


Suatu kewajiban akan dikelompokkan sebagai uatng jangka pendek apabila pelunasanyya akan dilakukan dengan menggunaakan sumber-sumber aktiva lancar atau dengan menimbulakn utang jangka pendek yang baru.

Denagn batasan seperti ini, maka kesulitan yang timbul dari perbedaan jangka waktu siklus usaha dapat diatasi. Pembahasan utang jangka pendek ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu (1) utang jangka pendek yang jumlahnya dapat diketahui (2) utang jangka pendek yang jumlahnya dapat ditetapkan dan (3) utang-utang bersyarat.


UTANG JANGKA PENDEK YANG SUDAH PASTI

Utang jangka pendek dikatakan sudah pasti bila memenuhi 2 syarat:
  1. kewajiban untuk membayar sudah pasti, artinya sudah terjadi transaksi yang menimbulkan kewajiban membayar
  2. jumlah yang harus dibayar sudah pasti


utang-utang yang memenuhi 2 syarat diatas terdiri dari berbagai jenis utang sebagai berikut:

-          utang dagang dan utang wesel
-          utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam periode itu
-          utang dividen
-          uang muka dan jaminan yang dapat diminta kembali
-          dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga
-          uang biaya
-          pendapatan diterima dimuka

masing-masing jenis utang di atas akan dibicarakan dalam uraian berikut:


UTANG DAGANG DAN UTANG WESEL

Utang dagang dan utang wesel biasanya timbul dari pembelian barang-barang atau jasa-jasa dan dari pinjaman jangka pendek. Dalam menentukan jumlah utang jangka pendek perlu diperhitungkan utang atas barang-barang yang dibeli yang masih dalam perjalanan. Pencatatan uang atas pembelian barang yang masih dalam perjalanan harus mempertimbangkan syarat pengirimannya.
Utang wesel ada yang dijamin, ada juga yang tanpa jaminan, didalamnya termasuk wesel-wesel yang dikeluarkan untuk pembelian barang-barang atau jasa, pinjaman bank jangka pendek, pegawai atau pemegang saham dan untuk pembelian mesin-mesin dan alat-alat.

UTANG JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO DALAM PERIODE ITU

Utang obiligasi dan utang-utang jangka panjang lainnya akan dilunasi kurang dari 1 tahun dilaporkan sebagai utang jangka pendek. Jika yang jatuh tempo hanya sebagian, maka bagian yang jatuh tempo dalam tahun itu dilaporkan sebagai utang jangka pendek, sedang yang belum jatuh tempo tetap dilaporkan sebagai utang jangka panjang. Apabila utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam periode itu akan dilunasi denagn dana-dana pelunasan atau dari uang hasil penjualan obligasi baru atau akan ditukar denagn saham, maka utang jangka panjang tadi tetap dilaporkan sebagai utang jangka panjang. Walaupun pelunasannya masih dlam waktu 1 tahun, tetapi karena tidak dilunasi dengan sumber aktiva lancar dan tidak menimbulkan utang jangka pendek yang baru, maka tidak dikelompokkan dlam utang jangka pendek.

UTANG DEVIDEN

Deviden yang dibagikan dalam bentuk uang atau aktiva dicatat denagn mendebit rekening laba tidak dibagi dan mengkredit uang deviden. Karena utang deviden ini segera akan dilunasi maka termasuk dalam kelompok utang jangka pendek. Utang deviden ini timbul pada saat pengumuman pembagian dividen oleh direksi dan terutang sampain tanggal pembayaran. Dividen untuk prioritas, walaupun jumlahnya sudah pasti, tetapi sebelum tanggal pengumuman belum merupakan utang. Utang dividen skrip akan dikelompokkan sebagai utang jangka pendek jika segera akan dilunasi. Pembagian dividen dalam bentuk saham dicatat denagn debit laba tidak dibagi dan kredit dividen saham yang akan dibagi. Kredit yang dibuat untuk mencatat dividen saham yang akan dibagi tidak termasuk dalam kelompok uatng jangka pendek tetapi merupakan elemen modal.

UANG MUKA DAN JAMINAN YANG DAPAT DIMINTA KEMBALI

Uang muka disini merupakan pembayaran dimuka dari pembeli untuk barang-barang yang dibeli. Sebelum barang-barang diserahkan pada pembeli, uang muka tersebut merupakan utang jangka pendek.
Jaminan yang diminta dari langganan juga merupakan utang, jika jaminan itu dapat ditarik kembali sewaktu-waktu, maka merupakan utang jangka pendek. Tetapi jika jaminan itu akan disimpan dalam perusahaan untuk jangka waktu lama, maka termasuk dalam kelompok utang jangka panjang.

DANA YANG DIKUMPULKAN UNTUK PIHAK KETIGA

Perusahaan kadang-kadang akan menjadi pihak yang mengumpulkan uang dari langganan yang nantinya akan diserahkan pada pihak lain. Pengumpulan adana ini dapat dilakukan dengan cara pemotongan upah pegawai atau membebani pembeli dengan jumlah-jumlah tertentu.
Misalnya setiap membayar gaji pegawai dipotong 15% sebagai pajak penghasilan pegawai yang nantinya akan disetorkan ke kas Negara. Pajak yang dipotong oleh perusahaan dicatat sebagai utang lancar. Apabila gaji pegawai bulan novembe 1991 sebesar 1200.000 maka Pph pegawai sebesar 15% akan dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Gaji dan upah                                                  1200.000
Utang pajak penghasilan karyawan                                        180.000
Kas                                                                                                                  1020.000

Perusahaan-perusahaan yang dikenakan pajak pertambahan nilai akan membebankan Ppn ini kepada pembeli, yaitu dengan menambahkan Ppn pada harga jual. Ppn yang diterima dicatat sebagai utang sampai saat penyetornnya ke kas Negara.
Misalnya: penjualan bulan maret 1991 sebesar 22.000.000, termasuk Ppn sebesar 10%, maka pencatatan penjualan dilakukan dengan jurnal sebagai berikuit:

Kas                                                                  22.000.000
Penjualan                                                                                 20.000.000
Utang Ppn                                                                                                       2000.000

Perhitungan: Ppn = 10/110 x 22.000.000 = 2000.000
Pada saat menyetorkan Ppn tersebut ke kas Negara, dibuat jurnal sebagai berikut;

Utang Ppn                                                       2000.000
Kas                                                                                          2000.000



UTANG BIAYA (BIAYA YANG MASIH AKAN DIBAYAR)

Utang biaya merupakan utang yang timbul dari pengakuan akuntansi terhadap biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dibayar. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah utang yang timbul dari gaji dan upah, bonus, biaya sewa, dll.


UTANG BONUS

Bonus yang diberikan pada karyawan-karyawan tertentu kadang-kadang menimbulakn masalah tersendiri. Bonus ini dapat dihitung denagn dasar penjualan atau laba, tergantung pada perjanjiannya. Apabila bonus dihitung atas dasar laba, maka perhitungannya dapat dilakukan dengan 3 cara sebagai berikut:

    1. bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan pajak penghasilan (Pph)
    2. bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi  pajak penghasilan sebelum dikurangi bonus.
    3. bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan pajak penghasilan.

Penggunaan masing-masing cara diatas dapat dilihat dari contoh berikut ini:

PT Risa Fadila memberikan bonus untuk kepala bagian penjualan sebesar 10% dari laba. Laba tahun 1991 sebesar 1000.000. pph sebesar 15% dari laba bersih.
Misalnya B      = bonus
               P       = pajak

Perhitungan bonus masing-masing cara diatas sebagai berikut:

a.bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan PPH:
            B         = 0,10 x 1000.000
            B         = 100.000
            Pph      = 15% x (1000.000 – 100.0000
            Pph      = 135.000

b.bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi PPh sebelum dikurangi denagn bonus:
            B         = 0,10 (1000.000 – P)
            P          = 0,15 (1000.000 – B)

P dalam persamaan pertama diganti denagn persamaan kedua, maka B dapat dihitung sebagai berikut:
            B         = 0,10[1000.000 – 0,15(1000.000 – B)]
            B         = 0,10(1000.000 – 150.000 + 0,15 B)
            B         = 100.000 – 15.000 + 0,015 B
            B – 0,015 B     = 85.000
                  0,985  B    = 85.000
            B         = 86.294

Pph dihitung dengan mengganti B dari persamaan kedua sebagai berikut:
            P          = 0,15 (1000.000 – 86.294)
            P          = 0,15 x 913.705,60
            P          = 137.055,84

c.bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan PPh:
            B         = 0,10 (1000.000 – B – P)
            P          = 0,15 (1000.000 – B)

P dalam persamaan pertama diganti denagn persamaan kedua, maka B dapat dihitung sebagai berikut:

            B         = 0,10 [1000.000 – B – 0,15 (1000.000 – B)]
            B         = 0,10 (1000.000 – B – 1500.000 + 0,15 B)
            B         = 100.000 – 0,1 B – 15.000 + 0,015 B
            B + 0,10 b – 0,015 B = 85.000
            1,0985 B = 85.000
            B         = 77.378

PPh dihitung denagn mengganti B dari persamaan kedua sebagai berikut:
            P          = 0,15 (1000.000 – 77.378) = 0,15 (922.622)
            P          = 138.393


UTANG GAJI DAN UPAH

Perhitungan jumlah yang masih akan dibayar untuk gaji dan upah, bunga, sewa, dlll dilakukan dengan dasar waktu terjadinya biaya terseburt. Misalnya gaji pegawai dibayarkan tiap tanggal 5 bulan berikutnya. Jika gaji dan upah bulan desember 1991 sebesar 1200.000 maka tanggal 31 desember 1991 disebut jurnal penyesuainan mencatat utang gaji dan upah sebagai berikut:

Gaji dan upah                                                  1200.000
Utang gaji dan upah                                                                1200.000

Prosedur yang sama digunkan juga untuk menghitung biaya-biaya lain yang masih akan dibayar.


PENDAPATAN YANG DITERIMA DI MUKA

Jumlah yang diterima dari langganan untuk barang-barang dan jasa-jasa yang akan diserahkan dalam periode yang kana datang dicatat sebagai pendapatan yang diterima di muka dan dilaporkan di bawah kelompok utang jangka pendek. Contoh dari pendapatan yang diterima di muka yang diterima untuk langganan majalah/surat-surat kabar. Jumlah penerimaan ini merupakan pendapatan yang diterima dimuka samapai majah and surat kabarnya diserahkan kepada pembeli.


TAKSIRANN UTANG

Biasanya jumlah kewajiban dari suatu utang sudah dapat ditentukan, baik dari kontrak maupun perhitungan denagn dasar suatu tariff tertentu. Akan tetapi tidak semua utang dapat ditentukan jumlahnya, kadang-kadang terdapat uatng-utang yang sudah jelas harus dibayar, tetapi pada tanggal neraca jumlahnya masih belum pasti. Karena jumlahnya masih belum jelas, tetapi kewajibannya sudah pasti maka pada tanggal neraca dilakukan perhitungan jumlah kewajiban dengan cara taksiran.
Taksiran uatng ini mungkin dikelompokkan sebagai utang jangka pendek atau jangka panjang, tergantung pada saat pelunasan utang tersebut. Jika pelunasannya segera, maka dikelompokkan sebagai utang jangka pendek, tetapi jika pelunasannya akan dilakukan beberapa periode yang akan datang maka dikelompokkan sebagai utang jangka panjang.
Beberapa jenis taksiran utang jangka pendek yang nampak dalam neraca adalah:

a.TAKSIRAN UTANG PAJAK PENGHASILAN

pada akhir periode sesudah diketahui laba yang diperoleh, diperlukan untuk menaksir besarnya pajak penghasilan yang akan menjadi beban tahun ayng bersangkutan. Besarnya oajak biasanya ditaksir dengan cara mengalikan tariff pajak yang berlaku denagn jumlah laba. Sesudah taksiran pajak ini dihitung, akan dicatat denagn jurnal yang mendebit ekening pajak penghasilan dan dikreditkan ke rekening uatng pajak penghasilan.

b.TAKSIRAN UTANG HADIAH YANG BEREDAR\

kadang-kadang ditawarkan hadiah atas pembelian barang-barang tertentu. Hadiah-hadiah ini merupakan biaya untuk periode dimana penjualan barang-barang tersebut terjadi. Apabila hadiah-hadiah itu sudah habis waktunya pada akhir periode maka tidak perlu dibuat jurnal penyesuaian. Tetapi apabnila jangka waktu pengambilan hadiah melampaui suatu periode akuntansi, maka pada akhir tahun dibuat jurnal penyesuaian yang mendebit rekening biaya hadiah penjualan dan mengkredit rekening utang hadiah yang beredar. Jumlah utang hadiah yang beredar ini dihitung dwenagn cara taksiran dari jumlah penjualan.

c.TAKSIRAN UTANG GARANSI

jika barang-barang yang dijual disertai denagn garansi untuk perbaikan-perbaikan maka pada akhir periode dihitung taksiran jumlah biaya yang akan terjadi sebagai akibat garansi  tersebut. Taksiran biaya itu didebbitkan ke rekening biaya garansi dan dikreditkan ke rekening taksiran utang garansi.

Cara yang diuraikan diatas merupakan cara yang sesuai denagn prinsip matching. Denagn cara ini biaya garansi dibebankan sebagai biaya pada periode dicatatnya penjualan. Sebagai contoh, misalnya PT XYZ menghasilkan televise. Berdasarkan pengelama, garansi untuk 1 set televise rata-ata sebesar 50.000. hartga jual tiap set televise sebesar  1000.000. jurnal yang dibuat oleh PT XYZ untuk mencatat penjualan, taksiran garansi, dan biaya yang sesungghnya dikeluarkan sebagai berikut:

January – desember 1991                                            jurnal

 Penjualan 1500 set televise                                        piutang                        1500.000.000
@ 1000.000                                                                            penjualan         1500.000.000

31 desember 1991

Taksiran biaya garansi:                                    biaya garansi 75.000.000
1500 x 50.000 =                                                          taksiran utang garansi 75.000.000
75.000

Selama tahun 1992

Biaya perbaikan sesungguhnya                       taksiran uang garansi   20.000.000
Untuk televise yang masih                                          kas, persediaan suku
Dalam masa garansi sebesar                                        cadangan dll    20.000.000
20.000.000. biaya ini
Terdiri dari spare part, gaji dan
Sebagainya.


Ada 1 metode lain yang dapat digunakna untuk mencatat biaya garansi. Metode lain ini disebut sales warranty treatment. Dalam metode ini sebagian harga jual ditunda pengakuannya, samapi saat terjadinya pengeluaran biaya garansi yang sesungguhnya. Karena cara ini juga berdasar pada dasar accrual, maka dapat digunakan. Kelemahannya adalah dilihat dari prinsip mempertemukan. Dalam cara ini, penghasilan ditunda menunggu sampai terjadinya biaya. Seharusnya, yang benar adalah biaya dibebankan sesuai denagn saat pengakuan pendapatan. Oleh karena itu, acar pertama sebaiknya yang digunkan.

d.TAKSIRAN UTANG PENSIUN

apabila katyawan yang berhenti sesudah bekerja untuk jangka waktu tertentu diberi pension, maka biaya pension yang dibayarkan selama masa hidupnya karyawan tersebut akan dibebankan sebagai biaya ke periode-periode dimana karyawan tersebut bekerja. Jumlah pension yang akan dibayrakan ditaksir berdasarkan jumlah karaywan, umur dan jangka waktu pembayaran pension. Selanjutnya jumlah taksiran tadi dibagi denagn taksiran jangka waktu bekerjanya karyawan tersebut. Setiap periode jumlah taksiran ini didebitkan ke rekening biaya gaji dan upah atau biaya produksi tidak langsung dan dikreditkan ke rekening utang pension. Pada saat pension dibayar, rekening utang pensiaun didebit dank e rekening kas dikredit.
Perhitungan besarnya biaya pension ini menjadi sangat rumit sesudah dikeluarkannya FASB Statement nomor 87.


UTANG-UTANG BERSYARAT

Utang-utang bersyarat merupakan utang-utang yang samapi pada tanggal neraca masih belum pasti apakah akan menjadi kewajiban atau tidak. Uatng-utamg semacam ini timbul akibat kegiatan dimasa laulu. Untuk menentukan apakah suatu utang itu merupakan uatng bersyarat atau taksiran utang, dasarnya adalah kepastyian timbulnya kewajiban. Jika kewajiban membayar itu timbul, walaupun jumlahnya belum pasti maka utang jenis ini merupakan taksiran utang. Tetepi jiak kewajiban membayar itu masih belum pasti mungkin jumlahnya sudah pasti atau mungkin juga belum pasti, maka utnatg-utang seoperti ini merupakan utang-utang bersyarta. Jadi sesunggguhnya perbedaan yang ada di antara taksiran utang denagn utang bersyarat adlah kepastian timbulnya membayar dan bukannya mengenai kepastian jumlahnya. Yang termasuk dalam utang-utang bersyarta adalah:

a)      piutang wesel didiskontokan dan piutang dijaminkan
b)      endorsemen bersyarat atas wesel-wesel
c)      sengketa hukum
d)     tambahan pajak yang belum jelas kepastiaanya
e)      jaminan terhadap utang anak perusahaan
f)       garansi terhadap penurunan harga barang-barang yang dijual


utang bersyarat dalam neraca bisa ditunjukkan denagn catatan kaki atau dilaporkan denagn judul tersendiri, tetapi tidak ikut dijumlahkan denagn utang-utang yang lain. 

Comments

Popular posts from this blog

PENCATATAN DIVIDEN

DIVIDEN Pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham disebut pembagian dividen. Dividen yang diterima oleh pemegang saham jumlahnya tergantung pada jumlah lembar saham yang dimilki. Biasanya dividen yang dibagikan itu berbentuk uang tunai, tetapi jika jumlaj uang tunai tidak mencukupi, bisa diadakan pembagian dividen dengan bentuk-bentuk lain. Dividen yang dibagi dapat berbentuk (1) uang tunai (2) aktiva (3) saham baru. Berikut ini akan dibicarakan pembaian maing-masing bentuk dividen: DIVIDEN YANG BERBENTUK UANG Pembagian dividen yang sering dilakukan adalah dalam bentuk uang. Para pemegang saham akan menerima dividen sebesar tariff per lembar dikalikan jumlah lembar yang dimiliki. Penerimaan dividen ini dicatat oleh pemegang saham dengan jurnal sebagai berikut: Kas                                 ...

Kas kecil metode sistem fluktuasi

Kas kecil metode sistem fluktuasi, atau yang juga banyak disebut sebagai: Fluctuation Fund System  (Sistem dana Berubah) Pada  sistem dana berubah ini menyatakan bahwa jumlah nominal  kas  kecil tidak ditetapkan namun jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya ketika manajemen membuat keputusan pertama kali perusahaan menetapkan nominal kas kecil sebesar Rp 5 Juta. Lalu kas kecil tersebut dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan lalu kemudian kas kecil diisi kembali. Saat pengisian kembali, jika menggunakan sistem dana tetap, maka jumlah nominal kas kecil harus sama dengan jumlah kas kecil awal (saldo awal) Sedangkan pada kas kecil sistem fluktuasi, jumlah nominal pengisian kas kecilnya tidak harus sama dengan saldo awalnya, tapi bisa kurang atau lebih. Contoh Soal pencatatan kas kecil sistem flutuasi PT. Astria Bersama menyelenggarakan kas kecil untuk pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil. Kas tersebut mulai dibuka pada tanggal 2 Des...

PENGERTIAN KAS KECIL PETTY CASH

Pengertian Kas Kecil atau Definisi Petty Cash dan metode pencataan kas kecil Pengertian kas kecil  atau petty cash,kas kecil  adalah uang kas yang dicadangkan oleh perusahaan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran  kecil  yang bersifat rutin,serta tidak material. Petty Cash mempunyai beberapa karakteristik yaitu  Jumlah nominalnya dibatasi, tidak lebih ataupun tidak kurang dari jumlah nominal tertentu yang sudah ditetapkan oleh manajemen perusahaan.  Tentunya masing - masing perusahaan menetapkan jumlah nominal yang berbeda beda sesuai dengan kebijakan dan skala operasional perusahaan. Digunakan untuk mendanai transaksi yang bernominal kecil yang rutin terjadi setiap hari, ribet juga kan kalau misalnya ada keperluan seperti keperluan ATK yang jumlahnya tidak seberapa dan tiap saat selalu keluar biayanya jika harus mengambil uang harus berprosedur prosedur dulu Tujuan dibentuknya kas kecil sebagai berikut: -Menangani masala...