Skip to main content

PENGERTIAN AKTIVA TETAP BERWUJUD

AKTIVA TETAP BERWUJUD

-Perolehan penggunaan dan pemberhentian


PENGERTIAN AKTIVA TETAP BERWUJUD

aktiva tetap berwujud adalah aktiva berwujud yang sifatnya relative permanent yang digunakna dalam kerugian perusahaan yang normal. Istilah relative permanent menunjukkan dimana aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relative cukup lama. Untuk tujuan akuntansi, jangka waktu penggunaan ini dibatasi dengan “lebih dari 1 periode akuntansi”. Jadi aktiva berwujud yang umurnya lebih dari 1 periode akuntansi dikelompokkan sebagai aktiva tetap berwujud.
Aktiva berwujud yang dimilki oleh suatu perusahaan dapat mempunyai macam-macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesijn-mesin dan alat-alat, kendaraan, mebelair dll. Dari macam-macam aktiva tetap berwujud di atas untuk tujuan akuntansi dilakukan penelompokkan sebagai berikutaaa;
  1. aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan pertanian dan peternakan
  2. aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas dan apabila yang sudah habis masa penggunaanya bisa diganti dengan aktiva yang sejenis
  3. aktiva yang tetap umurnya terbatas dan apabila yang sudah habis masa penggunaanya bisa diganti dengan aktiva yang sejenis

aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas tidak dilakukan penyusutan terhadap harga perolehanyya, sedangkan aktiva tetap yang terbatatas umurnya dilakukan penyusutan harga perolehanyya. Sedangkan aktiva tetap yang terbatas umurnya dilakukan pentusutan harga perolehannya. Aktiva tetap yang dapat diganti denagn aktiva yang sejenis penyusutannya disebut depresiasi sedangakn penyusutan sumber alam disebut depresi.
Kadang-kadang dipakai judul pabrik dan alat-alat sebagai ganti dari aktiva tetap berwujud. Yang termasuk dala judul ini dineraca hanyalah aktiva-aktiva tetap berwujud yang dimilki perusahaan dan digunakn dalam usaha perusahaanyya. Aktiva tetap berwujud yang dimilki tetapi tidak digunakan.


PENGELUARAN-PENGELUARAN MODAL DAN PENDAPATAN

Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan penggunaan aktiva tetap dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
  1. pengeluaran modal adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu menfaat yang akan dirasakan lebih dari satu priode akuntansi
  2. pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu menfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansin yang bersangkutan.
Jadi dasar pertimbangan dalam pencatatn pengeluaran-pengelaran untuk aktiva tetap adalah berapa lama manfaat pengeluaran tersebut dapat dirasakan, hanya satu periode atau alasan lebih dari satu periode akuntansi. Selain pertibangan masa manfaat kadang-kadang untuk alas an kepraktisan, dilakukan penyimpanan yaitu apabila: (a) jumlah pengeluaran itu relative kecil (b) manfaat dimasa yang akan datang tidak begitu berarti atau (c) sulit untuk mengukur manfaat dimasa yang akan datang, maka pengeluaran-pengekuaran itu dikelompokkan dalam pengeluaran pendapatan. Sering juga pimpinan perusahaan memutuskan bahwa pengeluaran-pengekuaran samapi jumlah tertentu dianggap sebagai pengeluaran penghasilan, dan pengeluaran-pengeluaran diatas jumlah tertentu tersebut akan dikelompokkan sebagai pengeluaran modal apabila pengeluaran tersebut jelas-jelas memberikan manfaat untuk periode-periode yang akan datang. Praktek semacam ini dasarnya juga dari segi kepraktisan.


PRINSIP PENILAIAN AKTIVA TETAP BERWUJUD

Dalam hubungannya denagn penilaian aktiva tetap berwujud prinsip akuntansi Indonesia menyatakan:
Aktiva tetap dinyatakan sebesar nilain buku yaitu harga peolehan aktiva tetap tetsebut dikurangi dengan akumulasi penyusutannya.

Yang dimaksud dengan harga peolehan aktiva tetap adalah jumlah uang yang dikeluarkan yang timbul untuk memperoleh aktiva tetap tersebut. Jika aktiva tetap diperoleh dari pertukaran maka harga pasar aktiva yang diserahkan dipakai sebagai ukuran harga perolehan aktiva yang diterima. Apabila harga aktiva yang diserahkan tidak diketahui,maka harga pasar aktiva yang diterima dicatat sebagai harga perolehan aktiva tetap tersebut.
Sesudah aktiva tetap itu diperoleh dan masa pengunaan maka untuk aktiva yang umurnya yang tidak terbatas seperti tanah, dilaporkan dalam neraca sebesar harga perolehanny,sedang untuk aktiva tetap yang umurnya terbatas dicantumkan dalam neraca sebesar harga perolehan dikurang dengan akumulasi depresiasi atau deplesi. Harga perolehan dikurangi akumulasi depresiasi atau deplesi disebut nilai buku.
Penyimpangan dari perinsip diatas dapat dilakukan dalam hal suatu aktiva tetap diperoleh dari hadiah.Quasi reorganisasi dan penilaian kembali aktiva tetap juga merupakan kegiatan yang menyimpang dari “cost principles”. Penyimpangan seperti tersebut diatas dapat diterima jika dapat memenuhi syarat yang ditetapkan.


CARA-CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP

Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara perolehan akan mempengaruhi penentua harga perolehan. Berikut akan dibicarakan masing-masing cara perolehan.

Pembelian tunai

Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku-buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan. Dalam jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap termasuk harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar aktiva tersebut siap untuk dipakai, seperti biaya angkut,premi asuransi dalam perjalanan, biaya balik nama, biaya pemasangan dan percobaan. Semua biaya diatas dikapitalisasikan sebagai harga perolehan aktiva tetap. Apabila dalam pembelian aktiva tetap ada potongan tunai, maka potongan tunai itu merupakan pengurangan terhadap harga faktur, tidak memandang apakah potongan itu di dapat atau tidak. Apabila dalam suatu pembelian diperoleh lebih dari atu macam aktiva tetap maka harga perolehan harus dialokasikan pada masing-masing aktiva tetap. Misalnya dalam pembelian gedung beserta tanahnya maka harga perolehan dialokasikan untuk gedung dan tanah. Dasar alokasi yang digunakan sedapat mungkin dilakukan dengan harga pasar relative masing-masing aktiva, yaitu dalam hal pembelian tanah dan gedung. Apabila harga pasar masing-masing aktiva tidak diketahui, alokasi harga perolehan dapat dilakukan dengan mengunakan dasr surat bukti pembayaran pajak.jika tidak ada dasar yang dapat digunakan untuk alokasi harga perolehan maka alokasinya didasarkan pada putusan pimpinan perusahan.


Pembelian angsuran

Aoabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran,maka dalam harga perolehan aktiva tetea tidak boleh termasuk bunga. Bung selama angsuran baik jelas-jelas dinyatakan maupun tidak dinyatakan tersendiri, harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai bunga.


Ditukar dengan surat-surat berharga

Aktiva twetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham yang digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham itu tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut. Kadang-kasang harga pasar surat berharga dan aktiva tetap yang ditukar kedua2 nya tidak diketahui,dalam keadaan seperti ini nilai pertukaran ditentukan oleh keputusan pimpinan perusahaan. nilai pertukaran ini dipakai sebagai dasar pencatatan harga perolehan aktiva tetap dan nilai-nilai surat berharga yang dikeluarkan.
Pertukaran aktiva tetap dengan saham perusahaan akan dicatat dalam rekening modal sahan atau utang obligasi sebesar nilai nominalnya, selisih nilai pertukaran dengan nilai nominal dicatat dalam rekening agio/ disagio.
Misalnya PT maya menukar sebuah mesin dengan 1000 lembar saham biasa, nominal @ 10000.pada saat pertukaran, hargan pasar saham sebesar 11000 perlembar.


Dirtukar dengan aktiva tetap yang lain

Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar menukar, dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru baik seluruhnya atau sebagian dimana kekurangan nya dibayar tunai.dalam keadaan seperti ini, prinsip harga perolehan hars digunakan. Ada masalah yang timbul hargha pasar aktiva lama maupun baru tidak dapat ditentukan. Dalam hal ini nilai buku aktiva lama akan digunakan sebagai dasar pencatatan pertukaran tersebut.


(1)   pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis

adalah pertukaran aktiva ttetap yang sifat dan fungsinya tidak sama seperti pertukaran tanah dengan nesin-mesin,tanah dengan gedung dll. Dalam prinsip akuntansi Indonessia 1984 dinyatakan bahwa bila menyangkut pertukaran dengan aktiva  yang tidak sejenis, perbedaan nilai buku aktiva tetap yang diserahkan dengan nilai wajar yang digunakan sebagai dasar pencatatan aktiva yang diperoleh pada tanggal transaksi harus diakui sebagi laba atau rugi pertukaran aktiva tetap. Penentuan harga perolehan dalan pertikaran seperti ini harus didasarkan pada dasar harga passr aktiva tetap yang diserahkan ditambah uang yang dibayarkan. Bila harga pasar aktiva yang diserahkan tidak dapat diketahui, maka harga perolehan aktiva baru didasarkan pada harga pasar aktiva baru.
Misalnya pada tahun 1992 PT maya menukarkan msin produksi dengan truk baru. Harga perolehan mesin produksi seharga 2,000.000, akumulasi depresiasi sampai tanggal pertukaran sebesar 1.500,000 sehingga nilai bukunya sebesar 500000. harga pasar mesin produksi sebesar 800.000 Dn PT maya harus membayar sebesar 1.700.000. harga peolehan truk adalah 2,500.000.

(2)   pertukaran aktiva tetap yang sejenis

adalah pertukaran aktiva ttetap yang sifat dan fungsinya sama seperti pertukaran mesin produksi merk A dengan merk B. dalam hubungan dengan aktiva tetap yang sejenis prinsip akuntansi Indonessia menyatakan bahwa laba yang timbul akan ditanguhkan dalam hal pertukaran dengan aktiva yang sejenis. Apabila pertukaran tersebut menimbulkan kerugian maka ruginnya dibebankan dalam priode terjadinya pertukaran

apabila dalam pertukaran aktiva tetap yang sejenis timbul laba, ada kemungkinan perusahaan menerima uang dalam transaksi pertukaran itu. Penerimaan uang ini menimbulakn masalah pengakuan laba. Dengan diterimanya uang dari pertukaran, sebagaian laba pertukaran akan diakui sebagain laba dalam priode terjadinya pertukaran. Sisa labanya akan mengurangi harga pokok aktiva baru.jumlah laba yang diakui sebagai laba dihitung dengan cara sebagai berikut:

Laba diakui=                          jumlah uang yang diterima X jumlah laba
Jumlah uang          + harga pasar aktiva tetap
Yang diterima             yang diperoleh
 
 









DIPEROLEH HADIAH ATAU DONASI

Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah/donasi,pencatatannya bisa dilajkukan menyimpang dari prinsip harg perolehan. Untuk menerima hadiah, mungkin dikeluarkan biaya-biaya, tapi biaya-biaya tersebut jauh lebih kecil dari nilai aktiva tetap yang diterima.
Apabila aktiva dicatat ebesar biaya yang sudah dikeluarkan, maka hal ini kana menyebabkan jumlah aktiva dan modal terlalu kecil, juga beban depresiasi menjadi terlalu kecil. Untuk mengatasi keadaan ini maka aktiva yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga besarnya.

Depresiasi aktiva yang diterima dari hadiah dilakukan dengan cara yang sama dengan aktiva tetap yang alin. Apabila donasi yang diterima itu belum pasti akan menjadi milik perusahaan maka aktiva dan modal dicatat sebagai elemen yang belum pasti. Bil ahak atas aktiva tersebut sudah diterima maka barulah tadi dicatat sebagai harta.


AKTIVA YANG DIBUAT SENDIRI

Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung alat-alat dan perabot. Pembuatan aktiva ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas.
Dalam pembuatan aktiva, semua biaya yang dapat dibebankan langsung seperti bahan upah langsung atau factory over head langsung tidak menimbulkan masalah dalam menentukan harga pokok aktiva yang dibuat. Tapi biaya factory over head tidak langsung menimbulkan pertanyaan. Berapa besar yang harus alokasikan kepada aktiva yang dikerjakan itu. Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk membebankan biaya
factory over head yaitu (a) kenaikan biaya factory over head yang dibebankan kepada aktiva yang dibuat (b) biaya factory over head dialokasikan dengan tariff kepada pembuatan aktiva dan produktif apablia digunakan cara pertama maka harga pokok aktiva yang dibuat adalah semua biaya-biaya langsung untuk membuat aktiva itu ditmabah dengan kenaikan biaya factory over head sedangakn dengan cara yang kedua harga pokok aktiva merpakan jumlah semua biaya langsung ditambah dengan tariff yang menjadi beban aktiva yang dibuat itu. Dalam hala harg pokok aktiva yang dibuat lebih rendah daripada harga beli diluar, selisihnya merupakan penghematan dan tidak perlu diakui sebagai laba tetapi apabila harga pokok aktiva yang dibuat itu lebih tinggi dari harga beli diluar maka selisih yang ada diperlukan sebagai kerugian, sehingga aktiva akan docatat dengan jumlah sebesar harganya yang normal. Apablia pembuatan aktiva itu menggunakan dana yang berasal dari pinjaman, maka bunga pinjaman selama masa pembuatan aktiva dikapitlisasi dalam harga perolehan aktiva. Sesudah aktiva itu selesai dibuat biaya bunga pinjaman dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya. Biaya-biaya lain yang timbul dalam masa pembuatan aktiva, dibebankan sebagai harga perolehan aktiva tetap.
HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP BERWUJUD

Untuk menentukan besarnya harga perolehan sutau aktiva, berlaku prinsip yang menyhatakan bahwa semua pengerluaran yang terjadi sejak pembelian sampai aktiva itu siap dipakai harus dikapitalisasi. Kerana jenis aktiva itu macam-macam maka masing-masing jenis mempunyai masalah khusus yang akan dibicarakan berikut ini.

Tanah
Tanah yang dimilki dan digunakan sebagai tempat berdirinya perusahaan dicatat dalam rekening tanah. Apabila tanah itu tidak digunakan dalam usaha perusahaan maka dicatat rekening investasi jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari berbagai elemen seperti (a) harga beli, (b) komisi pembelian, (c) biaya balik nama (d) biaya penelitian tanah (E0 iuran selama tanah belum dipakai (f) biaya perobohan bangunan lama (g) biaya perataan tanah, pemberisihan dan pembagian (h) pajak yang jadi beban pembeli pada waktu pembelian tanah

Bangunan
Gedung yang diperroleh dari pembeli harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah dan gedung. Biaya yang dikapitalisasikan sebagai harga perolehan gedung adalah (a) harga beli (b) biaya perbaikan sebelum gedung dipakai (c) komisi pembelian (d)   biaya balik nama (e) pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian. Apabila gedung dibuat sendiri maka harga perolehan gedung terdiri dari (a) biaya pembuatan gedung (b) biaya perencanaan, gambar, dll (c) biaya pengurusan ijin bangunan (d) pajak selama masa pembangunan gedung (e) bunga selama amsa pembuatan gedung (f) asuransi selama masa pembangunan.

Mesin dan alat-alat
Yang merupakan harga perolehan mesin dan alat-alat adalah (a) harga beli (b) pajak yang beban pembeli (c) baiya angkut (d) asuransi selama masa perjalanan (e) baiya pemasangan (f) biaya yang digunakan selama masa percobaan mesin.

Alat-alat kerja
Alat-alat kerja yang dimiliki bisa berupa alat-alat untuk mesin atau alat-alat tangan seperti drei, catut, pukul besi, dll. Karena harga perolehannya relative kecil maka biasanya alat-alat ini tidak didepresiasi tapi diperlakukan sebagai berikut:
  1. pada waktu pembelian dikapitalisasikan, kemudian setiap akhir periode dihitung fisiknya selisihnya dicatat sebagai biaya untuk periode itu dan rekening alat-alat kerja dikredit.
  2. dikapitalisasi sebagai aktiva dengan jumlah tertentu dan dianggap sebagai persediaan normal, kemudian setiap kali pembelian baru dibebankan sebagai biaya.

Patern dan dies/cetakan-cetakan
cetakan-cetakan yang dipakai untuk produksi dalam beberapa periode catatan dalam rekening aktiva tetap dan didepresiasi selama umur ekonomisnya. Tapi jika cetakan itu dipakai hanya untuk memproduksi pesanan khusus maka harga perolehanyya dibebankan sebagai biaya produksi pesanan tersebut.

Perabot dan alat-alat kantor
Dalam judul perabot termasuk elemen-elemen seperti meja, kusi lemari sedang dalam judul alat-alat kantor termasuk mesin tik, mesin hitung dll.

Kendaraan
Seperti halnya perabot, kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkan untuk masing-masing fungsi yang berbeda.

Tempat barang yang dapat dikembalikan
Yang termsuk dalam returnable container adalah barang-barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual seperti botol, drum, dll. Barang-barang tersebut merupakan aktiva perusahaan dan akan disusut selama umur kegunaanya. Apabila tempat barang itu bisa dikembalikan maka harga jual tidak rternasuk harga tempat barang tersebiut.


BARANG-BARANG SELAMA MASA PENGGUNAAN AKTIVA TETAP

Aktiva tetap yang dimiliki dan digunakan dalam usaha perusahaan akan memerlukan yang ditujunya adalah agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Pengeluaran-pengeluaran tersebut dapat dikelompokkan menjadi:

Reparasi dan pemeliharaan
Biaya reparasi dapat merupkan biaya yang jumlahnya kecil jika reparasi biasa dan jumlahnya cukup besar jika reparasinya besar. Biaya reparasi kecil seperti penggantinya baut, mur, sekering, mesin merupakan biaya yang sering terjadi. Biaya pemeliharaan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memelihara aktiva agar tetap dalam kondisi yang baik.
Ada 2 cara untuk mencatat biaya reparsi sebesar yaitu:
  1. menambah harga perolehan aktiva tetap, apabila biaya ini dikeluarkan untuk menaikan nilai kegunaan aktiva dan tidak menambah umurnya.
  2. Mengurangi akumulasi depresiasi, apabila biaya dikeluarkan unutk memperpanjang umur aktiva tetap dan mungkin juga nilai residunya.

Penggantian
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva engan unit yang baru yang tipenya sama. Penggantian seperti ini biasanya terjadi karena aktiva lama sudah tidak berfungsi lagi.

Perbaikan
Adalah pengganti suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh kegunaan yang lebih besar. Aktiva lama yang diganti dan akumulasi depresiasinya dihapuskan dari rekening-rekeningnya

Penambahan
Adalah memperbesar fasilitas suatu aktiva sepeeti penambahan ruang dalam bangunan, ruang parker dll. Akhir-akhir ini sering terdapat tambaha mesin yang dipasang dalam pabrik untuk menghilangkan pencemaran.

Penyusuna kembali aktiva tetap
Biaya-biaya yang digunakna dalam penyusuna kembali aktiva atau perubahan raute produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari 1 periode akuntansi maka harus dikapitalisasikan.

PEMBERHENTIAN AKTIVA
Aktiva tetap bisa dihantikan pemakaiannya dengan cara dijual, ditukarkan, maupun karena rusak. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakaian maka semua rekening yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan.


ASURANSI KEBAKARAN
Perusahaan biasanya mengasuransikan harta bendanya terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena kebakaran. Perjanjian asuransi ini dinyatakan dalam polis. Perusahaan asuransi akan mengganti kerugian dalam hal adanya kebakaran, maksimum sebesar jumlah pertanggungan yang dinyatakan dalam polis. Perusahaan yang mengasuransikan harta bendanya membayar premi asuransi dan biasanya pembayarannya dimuka untuk jangka wakrtu tertentu.


ASURANSI BERSAMA
Adalah syarat yang menyatakan bahwa apabila harta benda diasuransikan denagn jumlah yang lebih rendah daripada suatu presentase tertentu dari harga pasar benda tersebut pada saat terjadinya kebakran, maka perusahaan yang mempertanggungkan akan memikul kerugian karena kebakaran sebanding denagn selisih jumlah pertanggungan denagn presentase tertentu dari harga pasar harta tersebut.


POLIS GABUNGAN
Apabila perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva dalam satu polis, maka polis ini akan menunjukkan syarat alokasi yang dasarnya adalah harga pasar aktiva-aktiva tersebut pada saat terjadinya kebakaran.


PENCATATAN ASURANSI KEBAKARAN
Apabila terjadi kebakaran atas harta yang diasuransikan maka langkah-langkah dilakukan untuk mengadakan pencatatn akuntansinya adalah
  1. menyusun kembali catatan yang terbakar
  2. menyesuaikan buku agar dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnay pada saat terjadinya kebakran
  3. menentukan nilai buku aktiva yang terbakar
  4. membebankan nilai buku aktiva yang terbakar dan biaya yang timbul pada saat kebakaran, ke rekening kerugian kebakaran
  5. menentukan jumlah yang diterima dari perusahaan asuransi
  6. rekening kerugian kebakaran dikredit dengan jumlah ini dan jumlah yang diterima dari penjualan aktiva yang terbakar
  7. menutup saldo reeking kerugian ke rekening rugi laba.
Dalam hal pencatatan persediaan menggunakan metode buku, saldo persediaan barang-barang ada pada saat kebakaran dapat dikatahui dari buku-buku.



Comments

Popular posts from this blog

PENCATATAN DIVIDEN

DIVIDEN Pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham disebut pembagian dividen. Dividen yang diterima oleh pemegang saham jumlahnya tergantung pada jumlah lembar saham yang dimilki. Biasanya dividen yang dibagikan itu berbentuk uang tunai, tetapi jika jumlaj uang tunai tidak mencukupi, bisa diadakan pembagian dividen dengan bentuk-bentuk lain. Dividen yang dibagi dapat berbentuk (1) uang tunai (2) aktiva (3) saham baru. Berikut ini akan dibicarakan pembaian maing-masing bentuk dividen: DIVIDEN YANG BERBENTUK UANG Pembagian dividen yang sering dilakukan adalah dalam bentuk uang. Para pemegang saham akan menerima dividen sebesar tariff per lembar dikalikan jumlah lembar yang dimiliki. Penerimaan dividen ini dicatat oleh pemegang saham dengan jurnal sebagai berikut: Kas                                 ...

Kas kecil metode sistem fluktuasi

Kas kecil metode sistem fluktuasi, atau yang juga banyak disebut sebagai: Fluctuation Fund System  (Sistem dana Berubah) Pada  sistem dana berubah ini menyatakan bahwa jumlah nominal  kas  kecil tidak ditetapkan namun jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya ketika manajemen membuat keputusan pertama kali perusahaan menetapkan nominal kas kecil sebesar Rp 5 Juta. Lalu kas kecil tersebut dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan lalu kemudian kas kecil diisi kembali. Saat pengisian kembali, jika menggunakan sistem dana tetap, maka jumlah nominal kas kecil harus sama dengan jumlah kas kecil awal (saldo awal) Sedangkan pada kas kecil sistem fluktuasi, jumlah nominal pengisian kas kecilnya tidak harus sama dengan saldo awalnya, tapi bisa kurang atau lebih. Contoh Soal pencatatan kas kecil sistem flutuasi PT. Astria Bersama menyelenggarakan kas kecil untuk pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil. Kas tersebut mulai dibuka pada tanggal 2 Des...

PENGERTIAN KAS KECIL PETTY CASH

Pengertian Kas Kecil atau Definisi Petty Cash dan metode pencataan kas kecil Pengertian kas kecil  atau petty cash,kas kecil  adalah uang kas yang dicadangkan oleh perusahaan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran  kecil  yang bersifat rutin,serta tidak material. Petty Cash mempunyai beberapa karakteristik yaitu  Jumlah nominalnya dibatasi, tidak lebih ataupun tidak kurang dari jumlah nominal tertentu yang sudah ditetapkan oleh manajemen perusahaan.  Tentunya masing - masing perusahaan menetapkan jumlah nominal yang berbeda beda sesuai dengan kebijakan dan skala operasional perusahaan. Digunakan untuk mendanai transaksi yang bernominal kecil yang rutin terjadi setiap hari, ribet juga kan kalau misalnya ada keperluan seperti keperluan ATK yang jumlahnya tidak seberapa dan tiap saat selalu keluar biayanya jika harus mengambil uang harus berprosedur prosedur dulu Tujuan dibentuknya kas kecil sebagai berikut: -Menangani masala...