Skip to main content

PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN



jurnal penyesuaian (adjusting journal entry)Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit, belum menjamin bahwa kegiatan akuntansi telah dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, agar neraca saldo menunjukkan keadaan yang sebenarnya, perlu diadakan penyesuaian dan perbaikan. Bagaimana cara melakukannya? Penyesuaian dan perbaikan dilakukan melalui jurnal penyesuaian

Pada kondisi seperti apakah jurnal penyesuaian diperlukan? Jurnal penyesuaian diperlukan untuk hal-hal sebagai berikut.

Transaksi yang telah terjadi tetapi belum dicatat

a. Beban Terutang (Beban yang Masih Harus Dibayar)

Mengapa beban yang masih harus dibayar memerlukan jurnal penyesuaian?


Jika pada akhir periode, diketahui ada beban yang masih harus dibayar, transaksi tersebut harus dicatat dalam jurnal penyesuaian. Misalnya, gaji karyawan bulan Desember 2006, baru akan dibayarkan tanggal 3 Januari 2007, sebesar Rp3.500.000,00. Maka, jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut.



b. Pendapatan yang Masih Harus Diterima


Seperti halnya dengan beban terutang, pada akhir periode mungkin ada sejumlah pendapatan jasa yang pembayarannya belum diterima.


Misalnya, pada akhir periode terdapat pendapatan yang masih harus diterima pembayarannya sebesar Rp4.000.000,00. Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember sebagai berikut:




Perhatikan contoh lainnya! Perusahaan menerima bunga bank dua kali dalam setahun, yaitu 1 April dan 1 Oktober sebesar Rp120.000,00.


Jadi, sampai dengan 31 Des perusahaan masih harus menerima pendapatan bunga untuk 3 bulan yaitu bulan Oktober, Nopember, dan Desember, yang belum diterima, sehingga perlu dilakukan penyesuaian sebagai berikut:


3/6 x Rp 120.000,00 = Rp 60.000,00


Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember sebagai berikut:




c. Penyusutan Aktiva Tetap


Apakah aktiva tetap itu? Aktiva tetap (fixed assets) adalah aktiva yang masa pemanfaatannya lebih dari satu periode akuntansi. Penyesuaian terhadap aktiva tetap dilakukan untuk mengetahui berapa nilai aktiva yang sudah dinikmati pada periode berjalan. Coba Anda sebutkan, aktiva apa sajakah yang memerlukan penyesuaian pada akhir periode? Semua aktiva tetap setiap akhir periode harus dilakukan penyesuaian kecuali tanah. Mengapa tanah tidak perlu disesuaikan? Harga tanah dari waktu ke waktu tidak mungkin akan turun karena kapasitas tanah tetap sedang kebutuhan meningkat. Jadi, tanah tidak memerlukan penyesuaian.


Nilai aktiva tetap yang dimanfaatkan pada periode berjalan merupakan nilai penyusutan atau penghapusan (depreciation) dari aktiva tetap. Nilai penyusutan aktiva tetap ditampung dalam bentuk akun kontra (contra asset account) yang disebut akumulasi penyusutan (accumulated depreciation). Akun tersebut termasuk dalam kelompok aktiva namun bersifat kontra atau berlawanan. Jika demikian, apakah pengaruhnya terhadap aturan saldo normal? Aturan saldo normal akumulasi penyusutan merupakan kebalikan dari aktiva yang bersangkutan. Bertambahnya akun akumulasi penyusutan aktiva tetap akan dicatat pada sisi kredit.


Pada waktu penyesuaian dilakukan, jumlah nilai aktiva yang disusutkan untuk periode berjalan akan dicatat dalam akun beban penyusutan aktiva tetap. Misalnya, dibeli kendaraan seharga Rp100.000.000,00 yang memiliki umur ekonomis 10 tahun dan tidak ada nilai residu pada akhir umur ekonomisnya. Nilai penyusutan per tahun untuk kendaraan tersebut dapat dihitung sebagai berikut.


Penyusutan tahunan =


1/10 × Rp 100.000.000,00 = Rp10.000.000,00


Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:



Jika pada akhir periode umur ekonomisnya terdapat nilai residu (nilai sisa) sebesar Rp10.000.000,00, penyusutan tahunannya sebagai berikut:


Penyusutan tahunan =


1/10 x (Rp100.000.000,00 – Rp10.000.000)


= Rp9.000.000,00



Transaksi yang sudah dicatat tetapi belum dikoreksi karena tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya


a. Beban yang Dibayarkan Di Muka


Beban dibayar di muka merupakan akun campuran, yaitu suatu akun yang di dalamnya terdapat sebagian nilai yang harus masuk ke dalam akun riil dan sebagian lagi harus masuk ke dalam akun nominal. Akun tersebut diperlukan dengan dua cara sebagai berikut.


1) Saat Pembayaran Dicatat sebagai Harta


Jika pada saat pembayaran dianggap sebagai harta maka akun yang digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “beban dibayar di muka”. Walaupun ada istilah beban, akun tersebut merupakan aktiva, yakni aktiva lancar. Pada akhir periode harus dipisahkan berapa nilai beban periode berjalan (beban yang benar-benar terjadi) dan beban periode yang akan datang (beban yang belum terjadi) dari akun tersebut.


Misalnya, 1 April 2006 dibayar beban asuransi untuk periode 1 tahun sebesar Rp3.600.000,00. Pada saat terjadi transaksi dibuat jurnal sebagai berikut.



Pada akhir periode dilakukan penyesuaian dengan menghitung beban periode berjalan dan beban periode mendatang. Hal ini dilakukan dengan menghitung jumlah bulan yang termasuk periode berjalan dan jumlah bulan yang termasuk periode mendatang, sebagai berikut:



Dengan bantuan garis waktu tersebut, dapat dilihat bahwa dalam akun “Asuransi dibayar di muka” terdapat 9 bulan yang sudah menjadi beban periode berjalan dan 3 bulan sebagai beban periode mendatang. Beban periode berjalan harus dikeluarkan dan dipindahkan ke akun “beban asuransi” dan yang menjadi beban periode mendatang tetap dalam akun “Asuransi dibayar di muka”.

Beban periode berjalan =


9/12 × Rp3.600.000,00


= Rp2.700.000,00


Bbeban periode mendatang =


3/12 × Rp3.600.000


= Rp900.000,00


Berdasarkan analisis tersebut maka dibuatlah jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006.





2) Saat Pembayaran Dicatat sebagai Beban


Jika saat pembayaran dicatat sebagai beban maka akun yang digunakan pada saat pencatatan ialah akun “beban asuransi”. Berdasarkan kasus pada contoh di atas maka pada saat pembayaran dibuatlah jurnal penyesuaian seperti berikut.




Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan garis waktu sebagai berikut:



Karena pada saat pembayaran dicatat sebagai beban maka yang dikeluarkan dari akun beban asuransi adalah nilai yang menjadi beban periode mendatang, yaitu 3 bulan. Beban periode mendatang, yaitu:


3/12 × Rp3.600.000,00 = Rp900.000,00


Maka, jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:



b. Pemakaian Perlengkapan (Supplies)


Akun “perlengkapan kantor” atau “perlengkapan toko” termasuk ke dalam akun campuran, yaitu sebagian masuk kelompok harta (perlengkapan) dan sebagian masuk kelompok beban (pemakaian perlengkapan). Nilai perlengkapan pada akhir periode dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan fisik terhadap persediaan perlengkapan. Misalnya, selama periode akuntansi dilakukan beberapa kali pembelian perlengkapan kantor sehingga dalam neraca saldo terdapat akun perlengkapan kantor (office supplies) sebesar Rp17.000.000,00, melalui pemeriksaan fisik


pada akhir periode (31 Des 2006). Diketahui persediaan perlengkapan sebesar Rp3.200.000,00.


Berdasarkan data tersebut, besarnya nilai perlengkapan yang menjadi beban sebagai berikut: Pemakaian = Rp17.000.000,00 – Rp3.200.000,00 = Rp13.800.000,00


Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut.





Dari data di atas dapat diketahui besarnya pemakaian perlengkapan selama satu periode akuntansi, yaitu Rp13.800.000,00.






c. Pendapatan yang Diterima Di Muka


1) Saat Permintaan Pendapatan Dicatat sebagai Utang


Jika pada saat penerimaan pendapatan dicatat sebagai utang maka akun yang digunakan untuk transaksi tersebut ialah akun “pendapatan diterima di muka”. Walaupun menggunakan istilah pendapatan, sebenarnya sifat akun tersebut ialah utang.


Misalnya, tanggal 1 September 2006 diterima pendapatan sewa untuk 1 tahun sebesar Rp36.000.000,00. Pada saat terjadi transaksi, jurnal yang dibuat sebagai berikut:





Pada akhir periode diperlukan jurnal penyesuaian untuk menentukan pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan dan pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan. Periode berlakunya sewa (12 bulan)




Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan ialah selama 4 bulan.


Pendapatan periode ini sebesar =


4/12 × Rp 36.000.000,00 = Rp12.000.000,00


Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut




Jadi, pendapatan yang menjadi hak perusahaan adalah 4 bulan, sedangkan yang 8 bulan merupakan pendapatan untuk tahun berikutnya.


2) Saat Penerimaan Pendapatan Dicatat sebagai Pendapatan


Jika, penerimaan pendapatan dicatat sebagai pendapatan sewa maka akun yang digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “pendapatan sewa”. Berdasarkan contoh di atas, maka pada saat terjadi transaksi penerimaan pendapatan dengan jurnal sebagai berikut.






Pada akhir periode diperlukan jurnal penyesuaian untuk mencatat pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan, yaitu 8 bulan.




Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan yaitu 8 bulan. Pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan ialah =


8/12 × Rp36.000.000,00 = Rp24.000.000,00.


Jurnal penyesuaian tanggal 31 Des 2006 adalah sebagai berikut:





Jurnal penyesuaian selain berguna untuk menunjukkan data keuangan yang sebenarnya, berguna juga untuk memperbaiki kesalahan pencatatan. Perbaikan kesalahan cukup dilakukan pada saat menjurnal dan ditemukan sebelum posting. Jika kesalahan tersebut ditemukan setelah posting maka perbaikannya harus dilakukan dengan cara posting ulang.






Ada dua langkah pokok untuk memperbaiki kesalahan pencatatan, yaitu sebagai berikut.


1. Mencatat kebaikan dari jurnal yang salah


2. Mencatat kembali jurnal yang benar


Kedua langkah di atas dilakukan melalui jurnal penyesuaian.






Beberapa bentuk kesalahan yang mungkin terjadi, yaitu salah akun, salah jumlah, salah letak, dan kesalahan gabungan.


Contoh:


Pada tanggal 13 Juli 2006 dibeli secara kredit berbagai perlengkapan kantor seharga Rp3.000.000,00. Jurnal saat terjadi transaksi adalah






Setelah akan diposting ke buku besar, diketahui jurnal tersebut salah akun. Langkah pertama penyesuaian adalah dengan menghapus jurnal yang salah.






Setelah langkah pertama selesai, kemudian dibuat jurnal yang benar, yaitu sebagai berikut.





Kesalahan pada contoh di atas adalah kesalahan pencatatan nama akun. Pembelian perlengkapan harus dimasukkan pada akun perlengkapan bukan pada akun peralatan. Dalam kajian akuntansi keduanya memiliki perbedaan. Perlengkapan merupakan aktiva lancar sedangkan peralatan merupakan aktiva tetap.


Comments

Popular posts from this blog

PENCATATAN DIVIDEN

DIVIDEN Pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham disebut pembagian dividen. Dividen yang diterima oleh pemegang saham jumlahnya tergantung pada jumlah lembar saham yang dimilki. Biasanya dividen yang dibagikan itu berbentuk uang tunai, tetapi jika jumlaj uang tunai tidak mencukupi, bisa diadakan pembagian dividen dengan bentuk-bentuk lain. Dividen yang dibagi dapat berbentuk (1) uang tunai (2) aktiva (3) saham baru. Berikut ini akan dibicarakan pembaian maing-masing bentuk dividen: DIVIDEN YANG BERBENTUK UANG Pembagian dividen yang sering dilakukan adalah dalam bentuk uang. Para pemegang saham akan menerima dividen sebesar tariff per lembar dikalikan jumlah lembar yang dimiliki. Penerimaan dividen ini dicatat oleh pemegang saham dengan jurnal sebagai berikut: Kas                                 ...

Kas kecil metode sistem fluktuasi

Kas kecil metode sistem fluktuasi, atau yang juga banyak disebut sebagai: Fluctuation Fund System  (Sistem dana Berubah) Pada  sistem dana berubah ini menyatakan bahwa jumlah nominal  kas  kecil tidak ditetapkan namun jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya ketika manajemen membuat keputusan pertama kali perusahaan menetapkan nominal kas kecil sebesar Rp 5 Juta. Lalu kas kecil tersebut dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan lalu kemudian kas kecil diisi kembali. Saat pengisian kembali, jika menggunakan sistem dana tetap, maka jumlah nominal kas kecil harus sama dengan jumlah kas kecil awal (saldo awal) Sedangkan pada kas kecil sistem fluktuasi, jumlah nominal pengisian kas kecilnya tidak harus sama dengan saldo awalnya, tapi bisa kurang atau lebih. Contoh Soal pencatatan kas kecil sistem flutuasi PT. Astria Bersama menyelenggarakan kas kecil untuk pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil. Kas tersebut mulai dibuka pada tanggal 2 Des...

PENGERTIAN KAS KECIL PETTY CASH

Pengertian Kas Kecil atau Definisi Petty Cash dan metode pencataan kas kecil Pengertian kas kecil  atau petty cash,kas kecil  adalah uang kas yang dicadangkan oleh perusahaan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran  kecil  yang bersifat rutin,serta tidak material. Petty Cash mempunyai beberapa karakteristik yaitu  Jumlah nominalnya dibatasi, tidak lebih ataupun tidak kurang dari jumlah nominal tertentu yang sudah ditetapkan oleh manajemen perusahaan.  Tentunya masing - masing perusahaan menetapkan jumlah nominal yang berbeda beda sesuai dengan kebijakan dan skala operasional perusahaan. Digunakan untuk mendanai transaksi yang bernominal kecil yang rutin terjadi setiap hari, ribet juga kan kalau misalnya ada keperluan seperti keperluan ATK yang jumlahnya tidak seberapa dan tiap saat selalu keluar biayanya jika harus mengambil uang harus berprosedur prosedur dulu Tujuan dibentuknya kas kecil sebagai berikut: -Menangani masala...