Sistem Pencatatan Persediaan
Persediaan merupakan
bagian penting dalam proses berjalannya suatu perusahaan. Dikatakan demikian
karena persediaan terbilang sangat menentukan tingkat keuntungan yang diperoleh
perusahaan nantinya. Jika persediaan yang dimiliki sangat memadai, maka bukan
tidak mungkin ada harapan keuntungan yang bisa di capai, namun akan sebaliknya,
jika persediaan kurang memadai maka akan berdampak pada menurunnya tingkat
keuntungan perusahaan bersangkutan.
Dan berikut ini ada dua sistem pencatatan
untuk persediaan, yaitu :
a) Sistem pencatatan persediaan perpetual (Perpetual Inventory System)
b) Sistem pencatatan persediaan periodik (Periodic Inventory System)
a) Sistem pencatatan persediaan perpetual (Perpetual Inventory System)
b) Sistem pencatatan persediaan periodik (Periodic Inventory System)
1. Sistem Perpetual/Metode Buku
Disebut sistem perpetual
karena pencatatan akuntansinya dilakukan secara kontinyu (perpetual) baik untuk
pencatatan jumlahnya maupun biayanya atau harga pokoknya. Dengan demikian
jumlah maupun biaya persediaan dapat diketahui setiap saat. Sistem ini
seringkali diterapkan oleh perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga
per unit relatif mahal dan setiap unit barang dimungkinkan memiliki variasi
spesifikasi sesuai dengan keinginan konsumen. Contoh perusahaan yang menerapkan
misalnya perusahaan mobil, perusahaan pesawat terbang, mebel, dan peralatan
rumah tangga. Sistem perpetual ini
juga bisa diterapkan oleh perusahaan selain yang dicontohkan di atas dikarena
penggunaan wide spreadsheet yang disediakan oleh computer dan penggunaan
scanner untuk mengidentifikasi setiap item persediaan.
Perlakuan akuntansi
untuk sistem pencatatan persediaan perpetual adalah sebagai berikut:
a. Pembelian barang dagangan akan di debit pada akun persediaan.
b. Beban angkut pembelian akan di debit pada akun persediaan.
c. Retur pembelian akan di kredit ke akun persediaan.
d. Potongan pembelian akan di kredit ke akun persediaan.
e. Beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan (Cost of Good Sold) diakui bersamaan dengan pengakuan penjualan dan akun persediaan akan di kredit.
f. Akun persediaan adalah akun pengendali yang didukung dengan buku besar pembantu untuk setiap jenis/item persediaan.
2. Sistem Periodik/Metode Fisik
Disebut sistem periodik
karena penghitungan jumlah dan nilai persediaan hanya akan diketahui pada akhir
periode saja untuk penyiapan pembuatan laporan keuangan. Setiap terjadi
transaksi pembelian barang maupun penjualan barang akun persediaan tidak pernah
dimutasi atau tidak pernah didebit jika adapembelian atau dikredit jika ada
penjualan. Akun persediaan akan diperbaharui nilainya hanya pada akhir periode
saja sebelum penyusunan laporan keuangan melalui penghitungan fisik persediaan
(stock opname) di gudang. Saat ini sangat sedikit perusahaan yang menerapkan system
periodik kecuali untuk perusahaan kecil yang menjual barang barang tertentu
secara eceran dengan harga yang murah missal permen, korek api, dan lain lain.
Perlakuan akuntansi
untuk sistem pencatatan persediaan periodik adalah sebagai berikut:
a) Pembelian barang dagangan akan didebit pada akun pembelian.
b) Tidak ada pencatatan pada akun persediaan.
c) Beban angkut pembelian akan didebit pada akun beban angkut pembelian.
d) Retur dan potongan pembelian akan dikredit ke akun retur dan potongan pembelian.
e) Potongan tunai pembelian akun dikredit ke akun potongan tunai pembelian.
f) Beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan (Cost of Good Sold) dihitung pada akhir periode setelah melakukan penghitungan fisik dan penilaian persediaan akhir.
Comments
Post a Comment